Atap galvanis

Atap Galvanis Atau Asbes? Mana Lebih Baik?

Siapa yang tak pernah mendengar asbes? Tentunya semua orang dari seluruh kalangan pernah mendengar istilah asbes ini. Ya, betul. Asbes merupakan salah satu jenis atap yang cukup populer di kalangan masyarakat. Hal ini sejalan dengan atap galvanis yang keberadaannya juga semakin naik daun dibandingkan dengan jenis – jenis atap lain yang sudah lebih dulu muncul. Bicara soal kepopuleran, tentu atap asbes dan  atap galvanis tak bisa diragukan lagi. Keduanya sangat populer dan sudah banyak digunakan masyarakat. Namun, pernahkah Anda membandingkan sekiranya mana yang lebih baik? Atap asbes atau atap galvanis? Nah, maka dari itu, kali ini Saya ingin membahas sekilas pertimbangan penggunaan kedua atap itu.

Atap Galvanis

Atap galvanis dikenal memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan jenis atap lainnya atap ini dianggap memiliki kualitas yang sangat tinggi, serta memiliki umur panjang dan daya tahan yang tak perlu diragukan lagi. Atap ini juga memiliki perlindungan lebih dengan komposisi lembaran yang sangat baik kualitasnya dan menunjang kinerja dari atap galvanis itu sendiri.

Meskipun begitu, atap ini kerap kali dianggap tidak terlalu baik mengingat bentuknya yang monoton, pemasangannya yang mahal, sampai masalah tampilan yang rasanya tidak semenarik jenis atap yang lainnya. Namun, apabila Anda memiliki pengalaman penggunaan atap galvanis dengan baik, maka tidak ada salahnya untuk menggunakan atap ini lagi.

Atap Asbes

Sedangkan untuk atap asbes, cenderung dibuat dengan bahan semen atau ada juga yang menggunakan bahan fiber. Atap ini tidak memiliki lapisan selayaknya atap galvanis dan hanya berupa lembaran tipis yang memiliki gelombang seperti layaknya atap rumah. Asbes banyak digunakan karena tentunya bisa didapatkan dengan harga yang lebih murah, ringan bobotnya, dan juga mudah pemasangannya dan bisa dilakukan tanpa menggunakan jasa tukang.

Namun begitu, asbes dianggap tidak baik untuk kesehatan dan bisa menyebabkan penyakit ISPA. Tak hanya itu, asbes dianggap memiliki bentuk yang monoton dan tidak inovatif mengikuti perkembangan zaman dan cenderung begitu saja. Bagaimana? Apa tertarik menggunakan asbes?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *